Siapa kah diri kita? Kita terlalu sombong untuk mengakui bahwa kita adalah mahluk tuhan yang lemah. Kadang kita melupakan andil sang pencipta dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak kah tuhan telah memberikan kenikmatan yang cukup banyak pada kita, coba kita rasakan nikmat yang ada pada kita saat ini. Kesehatan yang di berikan adalah nikmat tuhan yang tak pernah kita hargai.
Lihatlah ketika tubuh ini sehat tak sedikitpun kita mengingat akan waktu sakit kita, tidaklah kita sedikit pun bersyukur dan kita melupakan karunia tuhan tersebut. Kala datangnya waktu sakit, nikmat itu baru terasa. kita kehilangan, kita mengeluh dan kita menyalahkan tuhan yang memberi kita sakit dan baru lah kita ingat pada tuhan kita lantas berdoa mohon di beri kesembuhan.
Sebenarnya banyak nikmat tuhan yang di karuniakan pada kita, hingga Allah berseru pada kita "Nikmat mana lagi yang kau ingkari ".
Ya Allah, ambilah kesombongan dariku...
" Tidak. Bukan AKU yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya!"
Ya Alah, berikan aku kesabaran...
"Tidak. Kesabaran diperoleh dari ketabahan dalam menghadapi cobaan. AKU tidak memberi kesabaran, tetapi engkau yang harus meraihnya sendiri!"
Ya Allah, berikan aku kebahagiaan...
" Tidak. AKU memberi keberkahan dan hikmah, sedangkan kebahagian tergantung kepadamu sendiri!""
Ya Allah, jauhkan aku dari kesusahan...
"Tidak. Penderitaan akan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-KU!"
Ya Allah, berikan aku segala hal yang menjadikanhidup ini nikmat...
"Tidak. AKU beri kau akal dan kalbu serta Al-Qu'ran, supaya kau dapat menikmati hidup!"
(Bahan Renungan Kalbu-Permadi Alisyahbana)
Lalu ada baiknya 5 perkara sebelum 5 perkara, apakah itu : .hidup sebelum mati,2.sehat sebelum sakit,3.waktu luang sebelum sibuk,4.muda sebelum tua,5.kaya sebelum miskin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar