Kamis, 26 Januari 2012

Nilai Matematis Sedekah

Dalam satu kesempatan tak terduga, saya bertemu pria ini. Orang-orang biasa memanggilnya Mas Ajy. Saya tertarik dengan falsafah hidupnya, yang menurut saya, sudah agak jarang di zaman ini, di Jakarta ini. Dari sinilah perbincangan kami mengalir lancar.

Saya menduga ia berasal dari kelas sosial terpandang dan mapan. Karena penampilannya rapih, menarik dan wajah yang tampan. Namun tidak seperti yang saya duga, Mas Ajy berasal dari keluarga yang pas-pasan. Jauh dari mapan. Sungguh kontras kenyataan hidup yang dialaminya dengan sikap hidup yang dijalaninya. Sangat jelas saya lihat dan saya pahami dari beberapa kali perbincangan yang kami bangun.

Satu kali kami bicara tentang penghasilan sebagai guru. Bertukar informasi dan memperbandingkan nasib kami satu dengan yang lain, satu sekolah dengan sekolah lainnya. Kami bercerita tentang dapur kami masing-masing. Hampir tidak ada perbedaan mencolok. Kami sama-sama bernasib "guru" yang katanya pahlawan tanpa tanda jasa. Yang membedakan sangat mencolok antara saya dan Mas Ajy adalah sikap hidupnya yang amat berbudi. Darinya saya tahu hakikat nilai di balik materi.

Penghasilannya sebulan sebagai guru kontrak tidak logis untuk membiayai seorang isteri dan dua orang putra-putrinya. Dia juga masih memiliki tanggungan seorang adik yang harus dihantarkannya hingga selesai SMA. Sering pula Mas Ajy menggenapi belanja kedua ibu bapaknya yang tak lagi berpenghasilan. Menurutnya, hitungan matematika gajinya barulah bias mencukupi untuk hidup sederhana apabila gajinya dikalikan 3 kali dari jumlah yang diterimanya.

"Tapi, hidup kita tidak seluruhnya matematika dan angka-angka. Ada dimensi non matematis dan di luar angka-angka logis."
"Maksud Mas Ajy gimana, aku nggak ngerti?"
"Ya, kalau kita hanya tertuju pada gaji, kita akan menjadi orang pelit. Individualis. Bahkan bisa jadi tamak, loba. Karena berapapun sebenarnya nilai gaji setiap orang, dia tidak akan pernah merasa cukup. Lalu dia akan berkata, bagaimana mau sedekah, untuk kita saja kurang."
"Kenyataannya memang begitu kan Mas?", kata saya mengiayakan. "Mana mungkin dengan gaji sebesar itu, kita bisa hidup tenang, bisa sedekah. Bisa berbagi."
Saya mencoba menegaskan pernyataan awalnya.
"Ya, karena kita masih menggunakan pola pikir matematis. Cobalah keluar dari medium itu. Oke, sakarang jawab pertanyaan saya. Kita punya uang sepuluh ribu. Makan bakso enam ribu. Es campur tiga ribu. Yang seribu kita berikan pada pengemis, berapa sisa uang kita?"

"Tidak ada. Habis." jawab saya spontan.

"Tapi saya jawab masih ada. Kita masih memiliki sisa seribu rupiah. Dan seribu rupiah itu abadi. Bahkan memancing rezeki yang tidak terduga."

Saya mencoba mencerna lebih dalam penjelasannya. Saya agak tercenung pada jawaban pasti yang dilontarkannya. Bagaimana mungkin masih tersisa uang seribu rupiah? Dari mana sisanya?

"Mas, bagaimana bisa. Uang yang terakhir seribu rupiah itu, kan sudah diberikan pada pengemis ", saya tak sabar untuk mendapat jawabannya.

"Ya memang habis, karena kita masih memakai logika matematis. Tapi cobalah tinggalkan pola pikir itu dan beralihlah pada logika sedekah. Uang yang seribu itu dinikmati pengemis. Jangan salah, bisa jadi puluhan lontaran doa’ keberkahan untuk kita keluar dari mulut pengemis itu atas pemberian kita. Itu baru satu pengemis. Bagaimana jika kita memberikannya lebih. Itu dicatat malaikat dan didengar Allah. Itu menjadi sedekah kita pada Allah dan menjadi penolong di akhirat. Sesungguhnya yang seribu itulah milik kita. Yang abadi. Sementara nilai bakso dan es campur itu, ujung-ujungnya masuk WC."

Subhanallah. Saya hanya terpaku mendapat jawaban yang dilontarkannya. Sebegitu dalam penghayatannya atas sedekah melalui contoh kecil yang hidup di tengah-tengah kita yang sering terlupakan. Sedekah memang berat. Sedekah menurutnya hanya sanggup dilakukan oleh orang yang telah merasa cukup, bukan orang kaya. Orang yang berlimpah harta tapi tidak mau sedekah, hakikatnya sebagai orang miskin sebab ia merasa masih kurang serta sayang untuk memberi dan berbagi.

Penekanan arti keberkahan sedekah diutarakannya lebih panjang melalui pola hubungan anak dan orang tua. Dalam obrolannya, Mas Ajy seperti ingin menggarisbawahi, bahwa berapapun nilai yang kita keluarkan untuk mencukupi kebutuhan orang tua, belum bisa membayar lunas jasa-jasanya. Air susunya, dekapannya, buaiannya, kecupan sayangnya dan sejagat haru biru perasaanya. Tetapi di saat bersamaan, semakin banyak nilai yang dibayar untuk itu, Allah akan menggantinya berlipat-lipat.

“Terus, gimana caranya Mas, agar bias menyeimbangkan nilai metematis dengan dimensi sedekah itu?”.

“Pertama, ingat, sedekah tidak akan membuat orang jadi miskin, tapi sebaliknya menjadikan ia kaya. Kedua, jangan terikat dengan keterbatasan gaji, tapi percayalah pada keluasan rizki. Ketiga, lihatlah ke bawah, jangan lihat ke atas. Dan yang terakhir, padukanlah nilai qona’ah, ridha dan syukur”.

Saya semakin tertegun. Dalam hati kecil, saya meraba semua garis hidup yang telah saya habiskan. Terlalu jauh jarak saya dengan Mas Ajy. Terlalu kerdil selama ini pandangan saya tentang materi. Ada keterbungkaman yang lama saya rasakan di dada. Seolah-oleh semua penjelasan yang dilontarkannya menutup rapat egoisme kecongkakan saya dan membukakan perlahan-lahan kesadaran batin yang telah lama diabaikan.

Ya Allah saya mendapatkan satu untai mutiara melalui pertemuan ini. Saya ingin segera pulang dan mencari butir-butir mutiara lain yang masih berserak dan belum sempat saya kumpulkan. Sepulang berjamaah saya membuka kembali Al-Qur'an. Telah beberapa waktu saya acuhkan. Ada getaran seolah menarik saya untuk meraih dan membukanya. Spontan saya buka sekenanya. Saya terperanjat, sedetik saya ingat Mas Ajy. Allah mengingatkan saya kembali:

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Terjemah QS. Al-Baqarah [2] 261)

From: ntRie
Date: Monday, July 2, 2007 4:58 PM
Subject: matematika gaji dan logika sedekah

Persepsi Menentukan Perilaku

Terkadang apa yang kamu lihat belum tentu semuanya benar, karena kita memiliki keterbatasan. Begitu juga halnya dalam memecahkan suatu masalah, sebaiknya kita tidak boleh melihat dari satu sisi saja atau berpikir secara parsial saja tetapi berpikir harus secara holistik dan detail agar kita dapat menemukan sesungguhnya akar dari permasalahan tersebut. namun sayang kebanyakkan dari kita sulit untuk melihat lebih jernih dalam menyelesaikan masalah, hal ini lah yang menyebabkan timbulnya pertentangan yang dapat mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang cukup besar.

Untuk menghindari adanya konflik-konflik horizontal yang sering terjadi di negara kita maka hendaknya kita harus berpikir, melihat dan bertindak dengan melihat masalah dari berbagai sisi. Dengan begitu konflik-konflik dapat di hindari. kerangka berpikir dengan melihat dari berbagai sisi dapat di ilustrasikan seperti gambar-gambar di bawah ini. Gambar tersebut memiliki berbagai tampilan yang berbeda tergantung dari mana sisi mana kita memandang.

1. Apakah ini adalah gambar kapal laut atau pilar???

Image



2. Apakah mereka adalah penonton atau gedung??????

Image



3. Berapa banyak kuda yang bisa anda temukan? Jika mata anda cukup tajam, anda seharusnya menemukan 7.

Image



4. Berapa banyak orang dalam gambar ini ????????

Image



5. Cincin yang mustahil

Image



6. Karpet hidup

Image



7. air terjun atau manusia terjun???

Image



8. Ada lima ekor rusa yang bersembunyi di hutan……. Bisakah anda menemukannya???????

Image



9. Berapa pilar yang ada, tiga atau dua????????? Perhatikan pilar tengah. Dimanakah ujungnya?

Image



10. Bisakah anda menemukan empat orang dalam gambar?

Image



11. Siapakah yang tertinggi? Percaya atau tidak, ketiganya sama tinggi!

Image



12. Sebuah wajah? … atau sebuah kata ‘liar’?

Image



13.SELANJUTNYA:
    • Apa yang anda lihat?
    • Bisakah anda melihat kata “LIFT”?
    • Atau hanya sebuah gambar kotak-kotak hitam tanpa makna?

    Image



    14. SELANJUTNYA? Temukanlah wajah-wajah dalam gambar ini:
      • Ada sebelas wajah dalam gambar. Bisakah anda menemukan semuanya?
      • Orang normal akan menemukan empat atau lima.
      • Jka anda menemukan 8, anda memiliki tingkat ketelitian lebih dari orang normal.
      • Jika anda menemukan 9, anda memiliki tingkat ketelitian diatas rata-rata.
      • Jika anda menemukan 10, anda sangat teliti.
      • Jika anda menemukan 11, anda luar biasa teliti!

      Image



      15. Yang Terakhir: FOCUS PADA TITIK!
      Fokuskan pandangan mata anda pada titik di tengah lingkaran, lalu gerakkan kepala anda maju mundur. Aneh, bukan?

      Image

      Copyright images: Seluruh hak cipta Gambar ada pada pemilik resmi gambar. Penulis hanya mempublikasikan tanpa tujuan komersil apapun.terima kasih

      Fight for Your Dream !

      Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
      Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
      Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
      Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
      Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

      Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
      dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
      Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
      melainkan awal dari kehidupan yang baru

      Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
      Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
      Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

      Karena merekalah yang bisa menghargai
      Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

      Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
      terhadapnya
      Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
      dengan setia
      Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
      bisa tersenyum
      sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”

      Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
      Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
      bebas lagi
      Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
      Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..

      Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
      Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
      Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
      Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
      menyadari
      Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
      Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
      kau buat
      Yang seharusnya ada di dalam hidupmu

      Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ” Aku lupa ”
      Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, ”
      Tunggu sebentar ”
      Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu
      ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri ”

      Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
      Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
      Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
      Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
      Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
      mata

      Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
      daripada air mata yang keluar dari mata kita
      Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
      Sementara air mata yang tersembunyi,
      Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
      yang bekasnya tidak akan pernah hilang

      Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
      Tetapi ketika cinta itu tulus…
      meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
      Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
      sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
      Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…

      Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
      Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
      Atau karena ia tidak mempedulikan kita
      Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
      Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
      Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
      Jangan dengan mudah kita melepaskannya
      Berjuanglah demi cintamu… Fight for your dream !
      Itulah cinta yang sejati..
      Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… ”

      Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
      Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia ”
      Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
      Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu ”

      Lebih baik menunggu orang yang tepat
      Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
      Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang ”
      Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat

      Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
      menyakiti hatimu
      Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
      Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari

      Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
      Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
      Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
      Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana

      Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
      Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
      Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
      Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri

      Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
      Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
      Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
      Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana

      Diposting dari : www.sarikata.com

      Jauh dan Sikap yang Sombong

      Siapa kah diri kita? Kita terlalu sombong untuk mengakui bahwa kita adalah mahluk tuhan yang lemah. Kadang kita melupakan andil sang pencipta dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak kah tuhan telah memberikan kenikmatan yang cukup banyak pada kita, coba kita rasakan nikmat yang ada pada kita saat ini. Kesehatan yang di berikan adalah nikmat tuhan yang tak pernah kita hargai.

      Lihatlah ketika tubuh ini sehat tak sedikitpun kita mengingat akan waktu sakit kita, tidaklah kita sedikit pun bersyukur dan kita melupakan karunia tuhan tersebut. Kala datangnya waktu sakit, nikmat itu baru terasa. kita kehilangan, kita mengeluh dan kita menyalahkan tuhan yang memberi kita sakit dan baru lah kita ingat pada tuhan kita lantas berdoa mohon di beri kesembuhan.

      Sebenarnya banyak nikmat tuhan yang di karuniakan pada kita, hingga Allah berseru pada kita "Nikmat mana lagi yang kau ingkari ".

      Ya Allah, ambilah kesombongan dariku...
      " Tidak. Bukan AKU yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya!"

      Ya Alah, berikan aku kesabaran...
      "Tidak. Kesabaran diperoleh dari ketabahan dalam menghadapi cobaan. AKU tidak memberi kesabaran, tetapi engkau yang harus meraihnya sendiri!"

      Ya Allah, berikan aku kebahagiaan...
      " Tidak. AKU memberi keberkahan dan hikmah, sedangkan kebahagian tergantung kepadamu sendiri!""

      Ya Allah, jauhkan aku dari kesusahan...
      "Tidak. Penderitaan akan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-KU!"

      Ya Allah, berikan aku segala hal yang menjadikanhidup ini nikmat...
      "Tidak. AKU beri kau akal dan kalbu serta Al-Qu'ran, supaya kau dapat menikmati hidup!"
      (Bahan Renungan Kalbu-Permadi Alisyahbana)

      Lalu ada baiknya 5 perkara sebelum 5 perkara, apakah itu : .hidup sebelum mati,2.sehat sebelum sakit,3.waktu luang sebelum sibuk,4.muda sebelum tua,5.kaya sebelum miskin.”

      Memilih Pemimpin Menurut Islam

      Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut,karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu.

      Dalam islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan dengan hal tersebut,diantaranya sebagai berikut:

      Niat yang Lurus
      Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab, dilandasi dengan niat sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan.Lalu iringi hal itu dengan mengharapkan keridhaan-Nya saja.Kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.

      Laki-Laki
      Wanita sebaiknya tidak memegang tampuk kepemimpinan.Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Tidak akan beruntung kaum yang dipimpim oleh seorang wanita (Riwayat Bukhari dari Abu Bakarah Radhiyallahu’anhu).

      Tidak Meminta Jabatan
      Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin.Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

      Berpegang pada Hukum Allah.
      Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.Allah berfirman,”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (al-Maaidah:49).
      Jika ia meninggalkan hukum Allah, maka seharusnya dicopot dari jabatannya.

      Memutuskan Perkara Dengan Adil
      Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).

      Tidak Menutup Diri Saat Diperlukan Rakyat.
      Hendaklah selalu membuka pintu untuk setiap pengaduan dan permasalahan rakyat.Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).

      Menasehati rakyat
      Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”

      Tidak Menerima Hadiah
      Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya.Rasulullah bersabda,” Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani).

      Mencari Pemimpin yang Baik
      Rasulullah bersabda,”Tidaklah Allah mengutus seorang nabi atau menjadikan seorang khalifah kecuali ada bersama mereka itu golongan pejabat (pembantu).Yaitu pejabat yang menyuruh kepada kebaikan dan mendorongnya kesana, dan pejabat yang menyuruh kepada kemungkaran dan mendorongnya ke sana.Maka orang yang terjaga adalah orang yang dijaga oleh Allah,” (Riwayat Bukhari dari Abu said Radhiyallahu’anhu).

      Lemah Lembut
      Doa Rasullullah,’ Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya.

      Tidak Meragukan dan Memata-matai Rakyat.
      Rasulullah bersabda,” Jika seorang pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan merusak mereka.” (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-hakim).

      Dikutip dari majalah Hidayatullah.

      Pola Pikir yang Membedakan

      Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur negara itu. Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin). Di sisi lain –Singapura, Kanada, Australia & New Zealand– negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin.

      Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin. Jepang mempunyai area yang sangat terbatas, Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan. Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

      Swiss tidak mempunyai perkebunan cacao tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban – tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.

      Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan, Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju/kaya di Eropa.

      Perbedaannya adalah pada sikap/ perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/ mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut.
      1. Etika
      2. Kejujuran dan integritas
      3. Bertanggung jawab
      4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
      5. Hormat pada hak orang/warga lain
      6. Cinta pada pekerjaan
      7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
      8. Mau bekerja keras
      9. Tepat waktu

      Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut. Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita. Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik. Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.

      Jika Anda tidak meneruskan pesan ini, tidak akan terjadi apa-apa pada diri Anda !!!

      Hewan peliharaan Anda tidak akan mati, Anda tidak akan kehilangan pekerjaan, Anda tidak akan mendapat kesialan dalam 7 tahun, juga Anda tidak akan sakit. TETAPI….. jika Anda tidak meneruskan pesan ini, tidak akan terjadi perubahan apa-apa dalam negara kita.Negara kita akan tetap berlanjut dalam kemiskinan…... dan akan menjadi lebih miskin lagi.

      Jika Anda mencintai negara kita, teruskan pesan ini kepada teman-teman Anda.

      Biarlah mereka merefleksikan hal ini.

      Kita harus mulai dari mana saja.

      Kita ingin BERUBAH dan BERTINDAK!